Hipotesa.id – Keluarga Mahasiswa Lebak (KUMALA) Komisariat UIN “SMH” Banten, kembali meggelar aksi protes kepada pemerintah menyoal jalan rusak yang ada di beberapa titik di Kabupaten Lebak.
Aksi bentang Spanduk dengan bertuliskan “Perbaiki Jalan Rusak Untuk Rakyat” tersebut dilakukan di kawasan Lampu Merah Cibadak Kabupaten Lebak Banten dan sengaja dilakukan karena Mahasiswa kecewa dengan sikap pemerintah yang acuh terhadap kondisi jalan, (2/2/2021).
Mahasiswa kecewa persoalan jalan rusak yang menyangkut pelayanan publik tidk kunjung diperhatikan. Padahal, persoalan jalan bagi Mahasiswa cukup penting untung menggerakkan sektor sektor produksi.
Ma’rup Amin, selaku kordinator aksi menyampaikan bahwa jalan merupakan fasilitas transportasi kegiatan masyarakat sehari-hari.
“Jalan sebagai sarana yang sangat di butuhkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas seperti perdagangan, pekerjaan bahkan pendidikan”. Ujarnya
Di pertegas oleh UU No 38b Tahun 2004 tentang jalan, bahwa jalan sebagai bagian sistem transportasi yang mempunyai peranan penting, serta lingkungan dan dikembagkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan
Amin juga mencontohkan yang terjadi di Kabupaten Lebak di Kecamatan Panggarangan, seorang Ibu hamil terpaksa harus di tandu menggunakan sarung menuju Puskesmas, lantaran akses jalan rusak dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Di kasus serupa Kecamatan sobang akrab disebut masyarakat sebagai jalan seribu lubang.
Amin sapaan akrab Ma’rup Amin juga menambahkan, bahwa kondisi jalan rusak tentunya akan membahayakan pengguna jalan, kecelakaan akan seringkali terjadi karena pengendara tidak mampuh mengontrol dan mengantisipasi jalan yang rusak, tidak menutup kemungkinan juga sampai merenggut nyawa pengendara. Kerusakan jalan juga dapat mempengaruhi laju roda perekonomian masyarakat.
“Jalan rusak itu sangatlah berbahaya untuk keselamatan masyarakat, tidak jarang terjadi kecelakaan dan bahkan sampai merenggut korban jiwa. Selain itu, akibat jalan rusak roda perputaran ekonomi masyarakat juga terhambat” ungkapnya saat di wawancara
Amin juga menyampikan kecurigaannya kepada pemangku kebijakan terhadap persoalan jalan yang rusak
“Apa memang jalan sengaja di biarkan rusak, guna mendapatkan keuntungan dari anggaran pemeliharaan ?, kalau memang kecurigaan saya benar. Saya rasa mereka keterlaluan” tambahnya
Mereka berharap pemerintah memperbaiki jalan yang rusak untuk mempermudah kehidupan masyarakat
Pantauan hipotesa.id di lokasi, selain membentangkan spanduk dan membagikan rilis kepada masyarakat. Mereka juga memegang Poster ajakan “Ayo Lawan Covid-19” dan “Patuhi Protokol Kesehatan”. Aksi berjalan kurang lebih 45 menit. Di ketahui sebelumnya, di hari yang sama mereka juga melakukan aksi serupa di kawasan Alun-Alun Rangkasbitung untuk menyikapi persoalan pertanian dan kemiskinan.