Serang, hipotesa.id – Aksi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten yang tergabung dalam aliansi “Daruratuinbanten” yang dilakukan sejak sore hari tadi, tak kunjung ditemui oleh pihak rektorat. Massa aksi mendesak agar rektor dapat menemui massa aksi untuk memberikan kebijakan atas keringanan Uang Kuliah Tunggal/Biaya Kuliah Tunggal (UKT/BKT) Rabu, (03/02/2021)
Kordinator lapangan aliansi “Darurat uinbanten”, Rijal mengatakan, aksi kemah tersebut dilakukan guna meradikalisasi sekaligus mengawal tuntutan keringanan UKT/BKT. Pasalnya, selama pembelajaran dalam jaringan (Daring) yang berlangsung selama dua semester, mahasiswa tidak menggunakan fasilitas kampus sama sekali.
“Jadi, ini kita bareng kawan-kawan mahasiswa melakukan kemah, bermalam di gedung rektorat untuk terus menuntut kepada pihak rektorat agar menggratiskan UKT/BKT. Soalnya selama dua semester ini kita nggak menggunakan fasilitas yang ada di kampus,” paparnya
Ia menjelaskan, kondisi krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini dialami hampir semua sektor, termasuk orang tua mahasiswa. Akibatnya, hampir semua mahasiswa merasakan kesulitan untuk membayar uang kuliah. Maka dari itu, pihaknya menuntut secara tegas agar diberikan gratis biaya kuliah.
“Melihat kondisi kesulitan perekonomian para orang tua mahasiswa, seharusnya pihak rektorat dapat terketuk hatinya agar memberikan keringanan UKT/BKT,” ujarnya (Uqel)