Serang, hipotesa.id – Koalisi Banten Menggugat terdiri dari Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) PW Serang, KMS-30, dan UMC menggelar demonstrasi di pusat pemerintahan Provinsi Banten. Aksi tersebut digelar untuk mengkritisi kebijakan pemerintah daerah yang dinilai abai terhadap berbagai problem yang tengah terjadi di masyarakat, Kamis, 11 Februari 2021.
Dalam orasi politik yang disampaikan salah satu Mahasiswa aliansi menyebutkan, pemprov Banten tidak mampu merumuskan solusi bagi rakyat yang tengah kesulitan akibat Covid-19. Selain itu, Mahasiswa juga menyoroti pengangguran yang selama tiga tahun berturut-turut mengalami pelonjakan yang signifikan.
“Pemprov Banten sama sekali tidak mampu memiliki terobosan bagi rakyat yang tengah kesulitan akibat pandemi. Akibat dari tidak mampunya pemerintah ini, akhirnya banyak rakyat yang kehilangan pekerjaan dan menjadi pengangguran. Ini kan angkanya makin kesini makin melonjak tinggi”, tutur Usep Ridwan saat orasi.
Selain masalah pengangguran, mahasiswa juga berharap pemerintah berkenan memaparkan secara transparan anggaran daerah untuk 2021 ini ke publik agar masyarakat dapat mengontrolnya dengan baik.
Dari rilis yang diperoleh wartawan di lapangan, selain dua isu diatas, mahasiswa juga menginginkan agar pemerintah tidak melakukan praktik komersialisasi kesehatan kepada masyarakat Banten serta menjamin pemerataan pendidikan yang dinilai mahasiswa pemerintah tidak konsekwen menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
“Pandemi ini kan mengharuskan kita melakukan aktifitasnya di rumah. Bekerja di rumah, sekolah di rumah dan lain-lain. Untuk alasan itu, kami menuntut pemerintah mampu mengeluarkan terobosan kepada masyarakat agar selama proses belajar di rumah peserta didik tidak terhambat karena alasan kuota atau fasilitas fasilitas lain”, lanjut usep
Selama demonstrasi berlangsung, mahasiswa sempat bentrok dengan aparat hingga berujung pada pembubaran masa aksi. Mahasiswa menilai aksi sepihak aparat membubarkan masa aksi memang kerap terjadi kepada mahasiswa.
“Sering kaya gini. Karena alasan pandemi dan lain lain. Padahal kita kan memenuhi protokol kesehatan. Meskipun begitu kami akan tetap konsisten mengawal masalah-masalah rakyat”, kata usep menambahkan. (Bella)