Serang, hipotesa.id – Di masa Pandemi Covid-19 ini, bukan hanya perusahaan besar yang mengalami kerugian dan terkena imbas virus yang hampir setahun melanda dunia, namun juga dirasakan pedagang kecil.
Pedagang kaki lima pun mengalami nasib yang sama sehingga mereka harus memutar otak untuk bertahan hidup di masa pandemi ini.
Salah satunya adalah Kang Mus, pedagang Cilor yang sehari-harinya menjual jajanannya di depan Taman Makam Pahlawan Stadion Maulana Yusuf Serang.
Akibat pandemi, pembeli mulai berkurang karena diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga usaha dagangan terkena imbasnya.
“Saya jualan Cilor mulai dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB. Kadang jualannya habis, kadang juga sedikit yang beli,” ucap kang Mus, Jumat 12/2/2021.
Dia mengatakan, di masa pandemi ini dirinya hanya berharap pengunjung akan sering membeli dagangannya, terkhusus yang selama ini menjadi langganan utamanya.
“Meski makin banyak penjual Cilor, Allah tidak tidur, rezeki sudah diatur seadil-adilnya” ujarnya.
Dia juga mengaku berjualan Cilor ini sudah lama digelutinya, bahkan kang mus adalah pedagang Cilor pertama disana. Pekerjaan ini menjadi penyambung hidupnya di Kota Serang.
“Saya jual Cilor dengan harga Rp.1000 per tusuk,” tegas kang Mus.
Pria asal Serang ini berharap pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga perekonomian bisa normal kembali.
“Semoga masa-masa sulit ini segera berlalu dan kita bisa hidup normal kembali,” tambah kang Mus. (Bela)