Cilegon, hipotesa.id – Remaja Islam Masjid (RISMA) Al-Ittihad Lingkungan Karang tengah, Rt 10 Rw 04, kelurahan Pabean, kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, mengadakan rumah belajar meskipun masih pandemi dengan mematuhi protokol kesehatan. Acara digelar di Mushola Al- Ittihad, Minggu, (14/02/21).
Rumah belajar tersebut diketahui adalah bagian dari program RISMA Al- Ittihad yang dilakukan dua kali dalam seminggu. Sasaran dari program tersebut adalah siswa-siswa Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Nur Ihsan Ayatullah, selaku ketua divisi pendidikan dan kerohanian mengatakan, dirinya merasa perlu mengadakan rumah belajar tersebut sebagai bukti bahwa RISMA Al- Ittihad hadir ditengah-tengah masyarakat dan tetap produktif meskipun sedang pandemi.
“Rumah belajar ini perlu diadakan guna memberikan edukasi dan motivasi kepada adik-adik yang masih sekolah, juga sebagai pengusir rasa bosan belajar secara online. Saya berharap program ini terus berjalan dengan hadir nya masyarakat dan pemerintah,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ahmad Haryani selaku ketua RISMA yang juga sebagai aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC). Dirinya menuturkan, program rumah belajar tersebut sebagai usaha RISMA dalam rangka memerangi kebodohan dan penindasan intelektual. Ia juga berharap program tersebut mendapat dukungan dari pemerintah.
“Ini adalah salah satu bukti ikhtiar kami bersama dalam pengabdian terhadap masyarakat sebagai bentuk memerangi kebodohan dan penindasan intelektual. Kami berharap program ini mendapat support dari pemerintah, mengingat fasilitas yang ada masih jauh dari kata memadai,” tuturnya.
Yani melanjutkan, selain program rumah belajar, RISMA Al- Ittihad juga mempunyai program kepemudaan dan keagamaan berbasis kearifan lokal.
“Selain rumah belajar, kami juga punya program lain seperti kajian pemuda, sosial kemasyarakatan, dan hadorohan, kang,” imbuhnya.
Yani mengatakan, program rumah belajar yang diadakan RISMA Al- Ittihad memang masih terbilang sederhana. Namun ia berharap program tersebut dapat dijadikan wahana untuk menambah wawasan dan pengetahuan guna membekali generasi muda di masa yang akan datang. (Sentot)