Cilegon, hipotesa.id – Pedagang di pasar Kavling blok F dan pasar Keranggot kota Cilegon mengeluhkan sejumlah harga bahan pokok yang naik. Berdasarkan data yang dihimpun, kenaikan tertinggi ada pada komoditas cabai rawit yang naik hingga dikisaran Rp.100 – 115 ribu per kilogram.
Selain cabai rawit, sejumlah bahan pokok yang lain pun seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai merah ikut naik. Bawang merah yang semula dikisaran harga Rp. 30 ribu per kilogram naik menjadi Rp.35 ribu. Sementara bawang putih yang sebelumnya Rp.28 ribu per kilogram naik menjadi Rp.30 ribu, dan cabai merah sebslumnya Rp.40 ribu per kilogram naik menjadi Rp.50 ribu. Kenaikan harga bahan pokok dari sejumlah pedagang di dua pasar tersebut terbilang variatif disebabkan pemasoknya yang berbeda-beda.
Akibat kenaikan bahan-bahan dapur tersebut berdampak signifikan pada daya beli masyarakat yang rendah dan pendapatan pedagang, terlebih saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid- 19.
Saat wartawan menanyakan ke salah satu pedagang yang tidak ingin disebut namanya mengenai kenaikan harga tersebut ia mengaku, pendapatannya menurun sangat drastis dan hal itu menyebabkan dirinya terkadang sulit mengembalikan modal, ditambah situasi pandemi yang tak kunjung usai.
“Bukan drastis-drastis lagi, kang, ini mah anjlog banget,” katanya saat diwawancara (19/02/21)
Hal serupa pun disampaikan oleh SN (42), yang juga namanya tidak ingin disebut. Dirinya menyebutkan karena berdagang sudah menjadi sumber mata pencahariannya, ketika harga bahan pokok naik dirinya mencoba berusaha mensiasati dengan mengurangi besaran pembelanjaannya.
“Misalkan yang tadinya pengeluaran nya 10-20 kilogram sekarang mah karena naik jadi dikurangin. Apalagi cabai rawit, sekarang mah beli nya 5 kilogram aja, soal nya paling mahal,” ujarnya.
Kenaikan harga bahan pokok terutama cabai rawit dikeluhkan juga oleh H, yang berstatus ibu rumah tangga. Akibatnya, ia harus meminta biaya tambahan pada sang suami guna membeli cabai rawit yang sering dijadikan bahan tambahan sambal agar menambah cita rasa.
“Naik nya gak kira-kira, kang. Makanya beli nya juga paling sedikit aja lah” ungkapnya. (Sentot)