Serang, hipotesa.id – Sejumlah Pengguna kendaraan yang melintasi jalan raya Petir-Serang KM 4 Lampu Merah Boru, Kecamatan Curug, Kota Serang. Mengeluh lataran dilokasi jalan itu berceceran tumpukan tanah merah.
Pasalnya, jalan menjadi licin akibat tertutup tanah dari ceceran aktivitas pengangkutan tersebut.
Dilansir dari Updatenews.co.id. Pada hari Selasa (23/2/2021) sore, tumpukan tanah merah lumpur itu berceceran di jalan hingga menyebabkan jalan licin serta bisa berdampak pada kecelakaan terhadap Pengendara Roda 2 (Dua) yang melintasi jalan itu.
Salah satu pengguna jalan Sunardi, meminta agar kepada pemilik urugan tanah merah harus dapat mementingkan keselamatan masyarakat khususnya kepada pengguna jalan.
“Tolong pentingkan keselamatan masyarakat, seharusnya memasang rambu-rambu atau Pelang agar pengendara motor akan lebih hati-hati, jangan sampai tadi sore ada yang tergelincir, itu akan berdampak kepada pengguna jalan. Terlebih ini musim hujan,” harapnya.
Hal senada dikatakan masyarakat Curug, Openg Relawan Charity_Banten Indonesia meminta urugan tanah merah harus di bersihkan atau di semprot karena berdampak pada pengendara motor jangan sampai menunggu adanya korban kecelakaan berikutnya.
Jalan menjadi licin dan kotor sehingga pengendara sepeda motor yang melintas diruas jalan itu mengeluh dan merasa khawatir dengan kondisi jalan tersebut.
Hal itu, dikeluhkan para pengendara dan warga sekitar yang melintas. Sebab tanah yang berasal dari tumpahan tanah merah yang berceceran itu akan berbahaya dan mengakibatkan korban pemotor yang melitas ruas jalan raya petir-serang KM 4 lampu merah boru, kecamatan Curug, kota serang.
“Kita menjadi khawatir jatuh meleset bang..!!!. Jalan sekarang menjadi becek dan licin dari ceceran tanah truk urugan ini,” kata openg.
Lanjut Openg dirinya langsung melakukan Advokasi kelapangan langsung dan bertanya ke para pekerjanya.
“Silahkan konfirmasi aja pak langsung ke Anggota Dewan, Pak Dede Rohana Anggota DPRD Banten” Ujar salah satu pegawainya.
Setelah dikonfirmasi kepada Dewan Dede Rohana beliau marah-marah dan berkata kasar.
“Anda jangan sok mengajari saya, saya yang lebih tahu” Ungkapnya dengan nada keras.
Openg pun sangat menyanyangkan sikap dia padahal sebagai pejabat publik harusnya memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat.
“Inikan jalan umum, bukan jalan sendiri, masa seenaknya, jangan mentang-mentang sebagai wakil rakyat” Tutup openg yang sekaligus wakil ketua Bain Ham Provinsi Banten. (*****)