Cilegon, hipotesa.id – Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Khairiyah menggelar dialog publik dan santunan anak yatim pada hari Minggu (28/02/21).
Acara yang bertemakan “Peran dan Fungsi Pemuda Dalam Menyikapi Kemunduran Ekonomi Hari Ini” tersebut dihadiri oleh Ketua Presedium Korps Alumni HMI (KAHMI) Kota Cilegon, Ketua Umum HMI Cabang Cilegon, dan Sejumlah Alumni HMI STIT.
Ketua pelaksana Neng Rima Rukmini mengatakan, acara dialog publik dan santunan anak yatim bertujuan untuk menguatkan peran pemuda dalam memajukan ekonomi dan meningkatkan solidaritas kader HMI dan berbagi kepada anak-anak yatim.
“Dalam dialog kali ini membahas bagaimana peran kita sebagai pemuda dalam memajukan ekonomi. Dan acara ini bertujuan untuk meningkatkan solidaritas melalui diskusi dan berbagi kepada anak-anak yatim,” katanya.
Sementara itu Ketua Umum HMI Komisariat STIT Imam Hambali mengungkapkan, sebagai organisasi yang berasaskan islam kader HMI harus turut Qur’an dan Hadits.
“Sebagai organisasi mahasiswa Islam, kader HMI harus turut Qur’an dan Hadits. Berdiskusi dan menyantuni anak yatim termasuk ajaran yang diperintahkan Al-Qur’an dan Hadits,” ungkapnya.
Lanjut Hambali, di usia HMI yang sudah tidak muda lagi dirinya berharap kader-kader HMI tetap menjaga nalar kritis dan meningkatkan kepekaan terhadap kondisi sekitar serta tetap berkontribusi kepada umat dan bangsa.
“Harapannya di usia HMI yang sudah menua ini HMI tetap mampu berkontribusi dan tetap komitmen melahirkan kader-kader yang berkualitas untuk umat dan bangsa,” imbuhnya.
Acara dialog publik dan santunan anak yatim tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati milad HMI yang ke- 74 tahun yang diselenggarakan di Aula Kampus STIT Al-Khairiyah Cilegon, Banten.
(Maul)