hipotesa.id – Beruntunglah Kacrut pernah belajar di pesantren. Kata orang, pesantren itu salah satu taman dari taman-taman surga. Bagaimana bisa dikatakan tidak beruntung, di pesantren ia belajar banyak hal, banyak kitab, banyak pengalaman, banyak salat, dan banyak tidur di waktu salat. Hehe
Kacrut mengingat-ingat apa yang ia pelajari dulu. Tidak kurang dari kitab Awamil, Jurumiyah, Imrithi, Sharaf, Nahwu, Fathul Mu’in, Fiqih, Ushul Fiqh, Mahfudzot, Muthola’ah, Fathul qorib, Fathul ijar dan masih baaanyak. Sudah cukup itu saja, toh ke semua pelajaran itu, tidak ada yang mampu ia kuasai dengan baik.
Kacrut jenis muslim yang sok moderat, berlagak liberal, dan nyeleneh. Padahal ilmunya cuma sejengkal dari apa yang dibayangkan banyak orang. Tapi untungnya, ia masih konvensional. Masih percaya pada keberkahan para Kyai dan Masyaayikh. Karena belajar, menurut Kacrut, harus runut. Harus jelas siapa gurunya. Siapa yang mesti digugu dan ditiru. Jangan terlalu banyak belajar pada situs-situs relijius yang punya tendensi keberpihakan pada paham tertentu. Efek sampingnya banyak, tentu selain gurunya nanti; Syaithoonirrojiim. Juga, bakal kena julukan muslim online. Haha
Muslim online itu baik. Tapi alangkah baiknya ia mengikuti regulasi. Samakan tarifnya, pakai plat kuning, dan mempunyai badan usaha yang jelas. Lho, lho… Kok malah nyambung ke sini.
Maksudnya mungkin begini, kalau sudah baca, tolong tanyakan pada yang lebih paham tentang agama. Jangan karena baca situs ini itu, eh si itu ini dibilang kafir-lah, sesat-lah, apa-lah, apa-lah. Aduh jadi inget Iis Dahlia.
Dan yang lebih parah lagi, orang yang dicap kafir dan sesat justru orang yang lebih paham, telah malang melintang, dan banyak makan asam garam di dunia keagamaan. Hebat betul itu orang, baru baca sudah bisa berfatwa.
Dalihnya, kembalilah pada Al-Quran dan Hadits. Ikuti Al-Quran dan Sunah. Lho, untuk apa kembali, jika yang disangka sesat itu sebenarnya tak pernah pergi. Untuk apa mengikuti Al-Quran dan Sunah, wong keduanya tak punya kaki. Coba kalau begini, Pahamilah Al-Quran beserta Asbab al-Nuzulnya. Telaahlah Hadits beserta Asbab al-Wurudnya. Baru, Kacrut berhenti.
Penulis: El-Satire
Illustrator: Bd Chandra