Pandeglang, hipotesa.id – Puluhan mahasiswa Keluarga Mahasiswa Pandeglang (KUMANDANG) Se-Banten menggelar aksi unjuk rasa, refleksi hari jadi kabupaten pandeglang yang ke-147 tahun di alun-alun Pandeglang. Kamis, (01/04/2021).
Mereka menilai, bahwa Kabupaten Pandeglang salah satu kabupaten yang ada di provinsi Banten. yang merupakan Kabupaten yang sudah berdiri cukup tua dalam hitungan usia, setiap tahun dirayakan dengan mewah dan anggaran yang besar, padahal kabupaten Pandeglang yang sekarang masih menjadi Daerah yang tertinggal.
Khoirul Mu’min selaku ketua umum KUMANDANG Banten mengatakan bahwa persoalan yang lahir masih selalu sama, pandeglang tidak mampu bangkit dari garis kemiskinan maupun pertumbuhan ekonomi.
“Melihat kondisi hari kabupaten pandeglang di rasa mengalami kemerosotan, dapat di tinjau melalui data yang terhimpun dan sudah kami kaji lebih dalam,”ujarnya.
Dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Presentase angka kemiskinan Kabupaten Pandeglang Tahun 2019/2020 mencapai angka 9,92%, angka pengangguran Kabupaten Pandeglang mencapai 48.470 pengangguran dari 1.222.687 total penduduk masyarakat Pandeglang, dan laju pertumbuhan ekonomi hanya menyentuh angka 34% saja.
Melanjutkan akan hal itu, Mu’min menjelaskan bahwa itu hanya gambaran data saja, pada kenyataanya kondisi nyata yang ada di Kabupaten Pandeglang lebih parah dari mulai tidak adanya Jaminan Mutu Sosial bagi Pendidik Honorer, Tingkat Pelayanan Kesehatan yang masih minim, masih banyaknya Akses Jalan yang rusak dan masih banyaknya putra-putri Daerah yang tidak bisa melanjutkan Pendidikannya, dikarenakan kondisi ekonomi yang sulit.
“Satu periode kepemimpinan Irna kami anggap gagal dalam mengentaskan kemiskinan,” tegasnya.
Dipihak yang sama, Dimas selaku koordinator lapangan pun mengatakan, bahwa satu periode memimpin dengan visi-misi yang sampai saat ini masih dipandang nihil oleh kami dalam capaian nya
“ini menandakan bahwa bupati tidak mampu memimpin pemerintahan dengan baik, karena bagaimana mungkin mau mengelola pemerintahan dengan baik, kalo seorang bupatinya hanya mengutamakan kepentingan kelompoknya,” katanya.
(A.dp)
Comments 1