Serang, hipotesa.id – Puluhan Mahasiswa Beramai-ramai mendatangi Aula Sadeli Hasan UIN SMH Banten. Jumat, 16 April 2021. Kedatangan mereka hendak menyaksikan sebuah film dokumenter tentang Pandemi, Omnibuslaw, dan Lumbung Pangan, yang diproduksi oleh Watchdoc.
Film yang berjudul “Kinipan”, menceritakan tentang kerusakan lingkungan ini mampu menghipnotis penonton yang hadir meskipun berdurasi kisaran dua jam lebih.
Film yang disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono dan Indra Jati ini dibuka dengan deforestasi hutan Kinipin, Kalimantan Tengah. Kondisi wilyah yang diperparah dengan pembukaan lahan besar-besaran untuk perkebunan kelapa sawit.
Kinipan berisi tetang kondisi objektif eksploitasi lahan, restorasi lahan, dan ketimpang alam yang mengakibatkan banyaknya hewan dan tumbuhan mati. Tentang cacatnya UU Omnibuslaw yang juga mengandung kontroversi antara masyarakat dan pengusaha. Pemerintah mengikis habis hutan yang sudah terjaga puluhan tahun dengan dalih menangani krisis pangan.
Film Kinipan banyak sekali menampilkan cerita yang perlu dipahami semua masyarakat. Konflik di Kinipin bisa saja terjadi di semua desa, bahkan diseluruh Indonesia.
Dalam sesi diskusi bedah film ini, Kamil, selaku pemantik diskusi menuturkan bahwa, kegiatan ini merupakan bentuk gagasan awal agar mahasiswa bisa saling bertukar pikiran.
“Meski ditengah pandemi mahasiswa tentu harus tetap menjaga nalar dengan berdialog, diskusi dan sharing session” ujar Kamil.
Bukan tanpa alasan kegiatan bedah film ini digelar di kampus UIN SMH Banten, mengingat tempat ini merupakan salah satu tempat aksi penolakan UU Omnibuslaw secara besar-besaran yang terjadi di Banten.
“Kolektif pertahanan harus dipelihara oleh mahasiswa, agar tersatunya kekuatan dalam perlawanan, dan mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Mengawal kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada masyarakat menjadi PR bagi kita semua,” tegas Kamil.
Acara ini digagas oleh beberapa organisasi mahasiswa, yang terdiri dari Sekolah Mahasiswa Progresif (Sempro), Komunitas Soedirman 30 (KMS 30), Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokratik (Lmnd), Serikat Mahasiswa Sosialis Demokratik (Swot), Keluarga Mahasiswa Pandeglang (Kumandag) Komisariat UIN Banten, Serikat Mahasiswa Gerakan Indonesia (Smgi), dan Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Komisariat UIN SMH Banten. Acara digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Reporter: Rosinta Bela
Editor: Birin Sinichi