Cilegon, hipotesa.id – Beberapa hari yang akan datang, merupakan hari ke 100 kerja Walikota dan Wakil Walikota Cilegon Periode 2021-2024.
Mendekati 100 hari kerja tersebut, sejumlah elemen masyarajat kota Cilegon sudah mulai menanyakan janji politik yang digaungkan Helldy-Sanuji selaku pasangan terpilih pada perhelatan Pilkada 2020.
Muhamad Rifaldi, selaku Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota Cilegon, mempertanyakaan realisasi janji politik Walikota dan Wakil Walikota terpilih.
“Suatu hal yang wajar ketika masyarakat kota Cilegon, sudah mulai banyak yang menagih janji kampanye Helldy-Sanuji. Dengan Kartu Cilegon Sejahtera (KCS) dan 10 program unggulan yang selalu digaung-gaungkan pada saat kampanye politik itu pun, masyarakat belum bisa merasakan dampak positifnya,” ungkapnya, Sabtu (08/05/21).
Menurut Rifaldi, masyarakat kota Cilegon pada masa pandemi Covid-19 ini, sedang mengalami masalah ekonomi yang cukup serius.
“Angka pengangguran dan kemiskinan begitu besar di kota industri ini. Setidaknya dalam program 100 hari kerja dengan dukungan dana yang segar, dapat memberikan kabar baik yang dirasakan manfaatnya secara merata oleh seluruh masyarakat Kota Cilegon. Bukan hanya dirasakan oleh segelintir masyarakat atau kelompok tertentu saja,” katanya.
Selain itu, Rifaldi juga mengajak kepada seluruh masyarakat Cilegon untuk mengawal kinerja Walikota dan Wakil Walikota Cilegon Periode 2021-2024 agar bekerja untuk kepentingan rakyat.
“Dengan dikeluarkannya KCS dan 10 program unggulan tersebut. Tentunya menjadi harapan besar masyarakat Kota Cilegon untuk bisa hidup lebih sejahtera. Maka dari itu, dalam menuju 100 hari kerja Helldy-Sanuji, kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama mengawal program tersebut agar cepat terealisasi, dan terus mengawal kinerja Walikota dan Wakil Walikota Cilegon agar bekerja untuk kepentingan rakyat,” tutupnya.
Reporter: Birin Sinichi