Serang, hipotesa.id – Sekretariat DPRD (Setwan) Provinsi Banten diketahui tengah melakukan pengadaan mobil dinas senilai Rp 2,8 miliar. Tak ayal, pengadaan tersebut mengundang kritik publik karena dilakukan di tengah kondisi masyarakat yang mengalami kesulitan medis dan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Diketahui dari website lpse.bantenprov.go.id rencananya dana sebesar itu digunakan untuk pengadaan kendaraan dinas roda empat Toyota Camry 2.5 V A/T 6-Speed otomatis 2494 cc. Pengadaan tersebut mulai dilakukan tanggal 22 Juni 2021. Dan yang lebih mencengangkan, pengadaan tersebut dilakukan dengan cara penunjukkan langsung, bukan tender terbuka.
“Di satu sisi masyarakat diminta untuk berdiam diri di rumah, Pemprov Banten justru menganggarkan pembelian mobil untuk Sekretariat DPRD Banten, entah untuk siapa. Untuk Pimpinan DPRD kah atau Sekretaris DPRD,” ujar Uday Suhada, Ditektur Eksekutif Aliansi Independen Peduli Publik (ALIPP), saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (21/7/21).
Dikatakan Uday, pengadaan mobil ini merupakan cerminan sikap para wakil rakyat yang tidak sensitif di tengah keterpurukan ekonomi. Sebab tak nampak sedikitpun sense of crisis dari para penguasa di Banten dalam situasi darurat saat ini.
“Dimana letak rasa keprihatinan mereka? Diletakkan dimana otak mereka? Tak adakah rasa malu pada rakyat yang saat ini sedang menjerit,” tegas Uday.
Karena itu, secara tegas ALIPP menyampaikan sikap. “Batalkan pembelian mobil mewah itu. Lihatlah rakyat kalian yang dalam kesusahan, ini merupakan bentuk kedzaliman,” tutup Uday.
Kritikan ini juga disampaikan oleh Ikhsan Ahmad, akademisi Untirta. Dikatakan Ikhsan, pengadaan mobil ini membuktikan bahwa Pemprov Banten seolah menganggap Covid-19 tidak ada.
Ikhsan menuturkan, pembanguan stadion Sport Center dan kejadian lainnya merupakan ketiadaan keprihatinan, dan simbol ketiadaan perencanaan penanganan dan pencegahan Covid-19.
“Lebih baik tidak usah menakuti masyarakat dengan kebutuhannya untuk mencari nafkah, karena kehidupan rakyat jauh lebih esensial untuk dipikirkan,” tegas Ikhsan.
Reporter: Birin Sinichi