Cilegon, hipotesa.id- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon, Uteng Dedi ditetapkan sebagai tersangka kasus pidana korupsi suap penerbitan surat pengelolaan tempat parkir di pasar Kranggot. Uteng ditetapkan sebagai tersangka pada, Kamis (19/8/21).
Elly Kusumastuti selaku Kepala Kejari Cilegon dalam siaran persnya menyampaikan bahwa tim penyidik sudah mengumpulkan cukup bukti untuk menetapkan Kadishub sebagai tersangka. Tim penyidik sudah menemukan alat bukti berupa saksi-saksi dan petunjuk alat bukti surat serta barang bukti yang memperkuat dugaan tindakan pidana korupsi.
Uteng Dedi disangkakan pada pasal 11 atau 12 huruf a UU RI No 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindakan pidana korupsi.
Hal tersebut disebabkan Uteng Dedi selaku Kepala Dinas Perhubungan Kota Cilegon telah menerima sejumlah uang untuk keperluan pribadi dalam syarat penerbitan Surat Pengelolaan Tempat Parkir (SPTP) pada Dinas Perhubungan Kota Cilegon.
Pihak Kejari Cilegon menjelaskan hasil penyelidikannya, bahwa Uteng Dedi telah menerima mahar untuk keperluan pribadinya dari penerbitan surat tersebut sekisar Rp. 530 Juta.
“Intinya U.D.A terjerat suap, di mana dalam menjalankan pekerjaannya telah menerima sejumlah uang untuk keperluan penertiban parkir pada Dishub Cilegon. Ia terima mahar sebesar Rp. 530 juta,” Jelas Elly kepada warga di Kantor Kejari Cilegon.
Kini, sebab kasus tersebut, Uteng Dedi telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan rutan selama 20 hari ke depan di Lapas Kota Cilegon.
Sementara itu, kasus suap yang menjerat Kadishub Cilegon ini terdapat kaitan dengan perparkiran dengan pihak swasta. Namun, menurut Elly, saat ini belum ada pihak lain yang didakwa terlibat kasus ini.
“Saat ini kami belum bisa sebut ada pihak lain yang terlibat. Kami hati-hati dan cermat serta transparan. Ancaman ke U.D.A ini sesuai pasal 12 huruf a minimal 4 tahun,” pungkas Elly.
Reporter: RPS