Cilegon, hipotesa.id – Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Kota Cilegon resmi dikukuhkan, langsung oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GMNI.
Usai kegiatan, Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino berharap, GMNI di Kota Industri ini bisa memberikan kontribusi mengatasi permasalahan sosial yang kompleks, yang dimiliki oleh masyarakat industrial seperti ketimpangan sosial, pemukiman kumuh, dampak lingkungan hingga pergeseran pekerjaan.
“Di Kota Cilegon telah lahir dan lama bermukim sebuah perusahaan baja nasional, yang didirikan oleh Bung Karno, ketika ramai-ramainya operasi Trikora pembebasan Irian Barat. Bung Karno mencanangkan pembangunan Proyek Baja Trikora di Cilegon, yang saat ini bernama PT Krakatau Steel,” kata Arjuna, Senin (30/08/2021).
Lebih lanjut, Arjuna mengatakan, Bung Karno membangun Krakatau Steel agar menjadi induknya industri (mother of industry). Sebagai induknya industri, maka peranan industri baja adalah memberi dasar bagi perkembangan dan pembangunan jenis-jenis industri yang lain, seperti transporasi, elektronik, telekomunikasi, dan sebagainya.
“Sejarah industrialisasi di berbagai negeri-negeri maju selalu dimulai dari reformasi agraria dan pembangunan pertanian. Dan setelah itu, adalah pembangunan industri baja,” ujarnya.
Dengan begitu, seluruh elemen masyarakat terutama front Marhaenis, harus menjaga eksistensi induk industri baja kita agar kuat dan mandiri. Sehingga, bangsa Indonesia bisa bersaing di tengah arus industrialisasi 4.0 yang kian masif.
“Jika industri baja nasional dihancurkan atau bila kita tidak punya industri baja sendiri, maka industrialisasi nasional akan tersendat atau malah mengalami kehancuran,” ujarnya.
Untuk itu, GMNI meminta kepada semua pihak, terutama para pimpinan Krakatau Steel agar mengingat pesan dan harapan Bung Karno tersebut. Sebagai wujud merawat memori sejarah itu, GMNI meminta pihak Krakatau Steel untuk menampilkan sejarah tersebut dan mempertahankan nilai-nilai sejarah tersebut didalam monumen Krakatau Steel yang sudah dibangun yang kini disebut monumen robot.
“Kita berharap di monumen tersebut ada patung Bung Karno bukan robot transformer, beserta literasi sejarah dan cita-cita Bung Karno mendirikan Krakatau Steel sebagai wujud kita mengingat tujuan dan harapan adanya induk industri baja nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua GMNI Cilegon Novreza Fajri mengatakan, akan menjalankan amanah organisasi sesuai asas perjuangan Marhaenisme, dan AD/ART organisasi. Lalu, menjalankan amanah DPP untuk meneguhkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan.
“Amanah ketum adalah GMNI lahir sebagai anak ideologis bung Karno, dimana bung Karno adalah sosok yang Gandrung akan persatuan. Maka GMNI Cilegon akan merangkul seluruh elemen bangsa di Cilegon,” ujarnya.
Lalu amanah yang lain adalah, GMNI Cilegon akan melakukan kaderisasi secara masif untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila di Cilegon. Serta, amanah Bung Karno melalui proyek Trikora yang kini menjadi Krakatau Steel.
“Kita juga akan terus mengawal ini sebagai salah satu cita-cita bangsa untuk berdikari secara ekonomi, dengan jalan kemandirian industrialisasi,” pungkasnya.
Reporter: RPS