Serang, hipotesa.id – Pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten, yang mengusung tema ‘Mewujudkan Moderasi Beragama pada Generasi Z (iGEN) yang unggul dan terkemuka’ kembali dihelat secara Daring (Dalam Jaringan) diikuti sebanyak 2.670 mahasiswa baru pada Rabu, (1/9/2021).
Ketua Pelaksana PBAK 2021, Uib Sholahuddin Al Ayubi mengatakan, Sebagai warga baru sivitas akademika yang tengah berada pada masa transisi dari dunia Sekolah Menengah Atas (SMA) menuju dunia akademik kampus, mahasiswa baru perlu dibekali dengan seperangkat pemahaman dan pengetahuan baik secara teoretis maupun praktis agar mereka memiliki kesiapan untuk memasuki dunia akademis yang jauh berbeda dengan kehidupan ketika di bangku SMA.
“Mahasiswa baru sebagai bagian dari sivitas akademika perguruan tinggi, memerlukan pengenalan dan pengetahuan akademik dalam segala aspek agar proses pendidikan dan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, efisien,” katanya
Uib menuturkan, metode PBAK pada tahun ini, berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana seluruh mahasiswa baru diwajibkan untuk mengisi Quisioner dan Talent Mapping Quisioner, untuk mengetahui data bagaimana metode mahasiswa baru dalam menerima pembelajaran, apakah aditiory, visuality, atau kinestetik.
“Untuk talent mapping mahasiswa baru peserta PBAK, diwajibkan mengisi keikutsertaan dalam 12 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) 1 UIN SMH Banten, dan menjadi data pula untuk pengembangan mahasiswa baru dalam bidang bakat,” jelasnya
Kemudian, lanjut Uib, mahasiswa baru juga diharuskan mengisi quisioner essay tentang bela negara serta pandangan terhadap pancasila, dan moderasi beragama guna mewujudkan nilai-nilai Islam moderat.
“Ini sebagai bentuk rangsangan bagi mahasiswa baru untuk kemudian memiliki wawasan kebangsaan dan juga memiliki pandangan Islam yang moderat,” ucapnya
Sementara itu, Rektor UIN SMH Banten, Wawan Wahyudin mengatakan, Pada era reformasi yang mengembrio sejak tumbangnya era orde baru, secara sosio ideologis menyuburkan pertumbuhan dan perkembangan paham dan keagamaan. Ia tidak ingin jika mahasiswa UIN SMH Banten terpapar paham-paham yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
“Saya tidak ingin mendengar, saudara Dema, Sema kita terpapar paham-paham diluar Pancasila. Jika ada Indikasi demikian, saya akan mengingatkan bahwa kesepakatan Pancasila sebagai Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 merupakan hasil Istikharah para Ulama” ujarnya.
Reporter: Uqel El Satire