Serang, hipotesa.id – Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), tanda tangani Nota Kesepahaman dengan relawan Fesbuk Banten News, dan Relawan Kampung, tentang pengembangan tri dharma perguruan tinggi dalam kerangka pengembangan kepedulian sosial kemanusiaan.
Kerjasama tersebut tertuang dalam Memorandum Of Understanding yang ditandatangani kedua belah pihak pada
Senin (6/9/2021) di Ruang Rapat Gedung FISIP Untirta. Dari pihak FISIP Untirta diwakili oleh Dekan FISIP Untirta Prof A Sihabudin, dari relawan fesbuk Banten news (FBn) direktur Lulu Jamaludin, dan dari Relawan Kampung direkturnya M Kirdiat. Hadir juga dalam kesempatan tersebut direktur LSM Rekonvasi Bhumi.
Dalam sambutannya Prof A Sihabudin mengatakan, kerjasama tersebut salah satu pelaksanaan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di dalamnya ada tiga poin. Yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian, kepada masyarakat itu merupakan salah satu dari poin ketiga.
Dengan adanya nota kesepahaman, pihaknya ingin melakukan pengabdian kepada masyarakat. Karena kampus bukan menara gading. Tapi harus terjun langsung mengabdikan diri apapun yang telah didapatkan di perkuliahan kemudian diterapkan di masyarakat.
“Harapan kami , mahasiswa ikut berpatisipasi dalam sosial kemanusiaan yang dapat berkontribusi dalam melakukan analisis sosial, pendampingan dan pemberdayaan masyarakat, kampanye, dokumentasi dan publikasi kegiatan sosial kemanusiaan yang diselenggarakan mitra dalam rangka empati dan kepedulian masyarakat,” kata Prof Syihabudin.
Sementara, dari pihak Relawan fesbuk Banten news, sambutan diwakili Np Rahadian selaku salah satu pendiri mengungkapkan, pihaknya sangat berterima kasih kepada pihak Untirta yang mau bekerjasama dengan relawan fesbuk Banten news.
”Salah satu butir Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat, Untirta sebagai lembaga negara harus ikut mencerdaskan anak bangsa. Dengan adanya nota kesepahaman tersebut menjadi momentum yang tidak hanya menjadi kampus yang jauh dengan masyarakat tetapi kampus harus peduli dengan masyarakat dan dekat dengan masyarakat,” kata NP Rahadian .
Dia juga mengatakan, FBn sudah belasan tahun mendampingi warga miskin di Banten . Dari pendampingan pasien miskin, warga miskin yang sulit sekolah, bedah rumah, bedah mushola. Bahkan selalu turun di setiap bencana alam yang terjadi di Banten.
“Harapan kami, mahasiswa yang terlibat kerjasama ini terjun langsung ke masyarakat yang membutuhkan bantuan dan mendapatkan banyak ilmu dari para relawan. Sehingga jika lulus nanti, mereka sangat berguna dan diperlukan masyarakat ,” ujar dia.
Sementara, dari pihak Relawan Kampung, M Arif Kirdiat mengatakan, banyak yang bisa dikerjakan mahasiswa saat nanti bergabung dengan relawan kampung. Mulai dari menganalisa laporan infrastruktur rusak , mendokumentasikan hingga bersama-sama membangun.
“Relawan Kampung Indonesia merupakan yayasan yang bergerak di bidang pembangunan jembatan di pelosok Indonesia, dengan tujuan pendiriannya adalah untuk membantu masyarakat yang tak terjangkau oleh program infrastruktur pemerintah, yang operasionalnya berasal dari kolektif bersama relawan dan donatur dari berbagai lembaga,” kata Arif Kirdiat.
Berdasarkan data yang ada kini telah membuat ratusan jembatan di seluruh Indonesia, dominan pembuatan jembatan berada di provinsi Banten yang berjumlah puluhan jembatan. (***/BS)