Dalam hadits-hadits Nabi banyak menjelaskan bahwa basmalah memiliki berbagai keutamaan, seperti hadits yang berbunyi, “Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan bismillah (zikir mengingat Allah), maka amalan tersebut akan terputus keberkahannya,” dan “Tidak ada dari seorang hamba yang membaca bismillahirrahmanirrahim kecuali Allah ta’ala (Yang Maha Luhur) memerintahkan malaikat yang mulia pencatat amal untuk mencatat di buku catatannya empat ratus kebaikan.” Selain itu, masih banyak sekali hadits nabi yang membeberkan fadilah dan hikmah dari kalimah basmalah.
Dalam al-Nawadir karya Syekh al-Qolyubi, ada kisah yang menarik tentang seorang perempuan yang istikamah mengamalkan bacaan basmalah sebelum melakukan segala aktifitasnya. Namun, perempuan ini ditakdirkan memiliki seorang suami yang fasik dan munafik.
Suatu ketika si suami merasa kesal dengan istirinya yang selalu membaca bismillahirrahmanirrahim pada setiap apa yang istrinya akan lakukan, sehingga si suami sengaja mencari-cari alasan agar bisa memarahi dan mencaci istrinya tersebut.
Si suami pun menemukan cara agar ia bisa memarahi istrinya. Ia sengaja memberikan dompet yang berisi uang kemudian meminta istrinya meletakkan di lemari dan menjaganya agar tidak hilang.
Lantas sang istri pun langsung menaruh dompet tersebut di lemari, sebelum ia membuka lemari, sang istri seperti biasa membaca basmalah dan kemudian meletakkan dompet tersebut di lemari.
Setelah istri pergi, si suami ingin mengambil dompet tersebut. Akhirnya, si suami setelah mengambil uang di dalam dompetnya, ia pun membuang dompet tersebut ke sebuah sumur di kampungnya.
Keesokan harinya, si suami menagih dompet itu. Awalnya, dia merasa senang sebab dia sudah menemukan alasan untuk memarahi dan mencaci maki.
Kemudian si istri pun pergi ke lemari tempat ia menyimpan dompet tersebut, sebelum membuka lemari seperti biasa ia membaca bismillahirrahmanirrahim. Kemudian, Allah pun memerintahkan Malaikat Jibril untuk turun cepat untuk mengambil dompet di sumur dan isi dompet yang ada di suami dan meletakkannya kembali ke lemari tempat dimana si istri menyimpan.
Istri pun mengambil dompet tersebut dan memberikannya kepada suaminya. Si suami pun kaget dan terheran melihat apa yang terjadi, padahal ia sudah membuang dompetnya ke sebuah sumur. Setelah kejadian itu, si suami pun tobat kepada Allah.
Dari kisah di atas, pelajaran yang dapat dipetik adalah kita harus mampu untuk istikamah membaca basmalah saban aktifitas yang akan dilakukan dengan berharap keberkahan dan dilindungi dari segala keburukan baik zahir maupun batin.
Selain itu, pelajaran untuk kita dalam kisah tersebut, digambarkan istri yang salehah menikahi suami munafik namun ia bersabar. Syekh Nawawi al-Bantani dalam Uqud al-Lujayn menjelaskan bahwa pahala seorang istri yang tabah menghadapi suami yang durhaka seperti pahala kesabaran Asiyah istri Fir’aun.
Wa Allah A’lam bi al-Shawwab
Sumber: al-Nawadir karya al-Qolyubi