Cilegon, hipotesa.id,- SGI (Sekolah Guru Indonesia) Wilayah Banten menggelar kegiatan wisuda akbar SGI Master Teacher Kota Cilegon dan Kabupaten Serang sekaligus Musyawarah SGI Wilayah Banten di Gedung Serba Guna (GSG) Al-Khairiyah Citangkil Cilegon, Rabu, (22/09/21).
Kegiatan Wisuda SGI Master Teacher ini dihadiri oleh Kepala Kemenag Kota Cilegon Idris Jamroni, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Serang Aber Nurhadi, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Cilegon, Ketua SGI Pusat, Ketua Dompet Dhuafa Banten, Pengawas Sekolah Dasar, Pengawas Madrasah Ibtidaiyah, Ketua KKMIN 2 Serang, Ketua PGRI, Ketua K3S, dan Kepala MIN 1 Cilegon.
Habib Jamalulel kordinator kegiatan mengatakan peserta wisuda berasal dari Kota Cilegon dan Kabupaten Serang yang telah mengikuti program Sekolah Guru Master Teacher berjumlah 86 peserta.
“Peserta wisuda kali ini adalah orang-orang yang sudah mengikuti program SG Master Teacher yang berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa berasal dari Kota Cilegon dan Kabupaten Serang: Kecamatan Baros dan Waringin Kurung. Sebetulnya untuk Kota Cilegon sendiri itu lulusan tahun kemarin, namun baru bisa dilepas tahun ini, Cilegon 36 Peserta dan Kabupaten Serang 50 Peserta, jadi jumlahnya 86 peserta,” tutup Habib.
Ketua Dompet Dhuafa Banten Herman Budianto mengatakan program Sekolah Guru Master Teacher merupakan program dari Dompet Dhuafa di bidang pendidikan dirinya berharap dari program SG Master Teacher mampu menciptakan guru-guru yang loyal, guru yang bangga akan profesi keguruannya, guru yang bisa menjadi pemimpin, dan bisa menjadi guru yang sukses membawa indonesia lebih baik.
Herman budianto juga memaparkan indeks guru di indonesia yang berada di urutan bawah karena kurangnya kualitas guru, kurangnya rasa bangga dalam diri guru, dan kurangnya kesejahteraan yang diberikan kepada guru maka menurut Herman tantangannya adalah meningkatkan kualitas guru, mensejahterakan guru, dan memberikan sertifikasi agar guru memilki daya jual.
“Kualitas guru pendidikan di indonesia ada di urutan ke 72 dari 78 negara yang disurvei, ini menjadi keprihatinan kita maka kualitas guru harus ditingkatkan dan guru harus bangga terhadap profesinya. Kemudian tantangannya adalah meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi berdaya jual sehingga kompensasi yang diberikan bisa lebih layak dari sebelumnya karena kualitas guru yang lebih baik dan guru tersebut memiliki motivasi lebih,” imbuh Herman.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Serang Aber Nurhadi mengapresiasi program yang diselenggarakan oleh SGI dan Dompet Dhuafa, menurutnya program yang dilaksanakan sangat sesuai dengan tuntutan zaman, kebutuhan zaman, undang-undang dan tuntutan agama.
“Program SGI dan Dompet Dhuafa ini sangat fantastis, sangat bagus dan sangat representatif, artinya sesuai dengan kebutuhan di lapangan dengan guru yang profesional, guru yang bisa menjadi pemimpin, dan guru yang menjadi penggerak maka lahir pula guru yang sesuai dengan tuntutan zaman, tuntutan undang-undang dan tuntutan agama serta kita sangat mengapresiasi luar biasa, mantap!,” kata Aber saat diwawancarai oleh tim hipotesa.id.
“Semoga ke depan Dompet Dhuafa lebih baik lagi, lebih maju lagi, lebih jaya lagi dan mengucapkan terimakasih banyak kepada Dompet Dhuafa semoga guru-guru yang dilahirkan lebih profesional melaksanakan tugas sebagaimana mestinya,” imbuh Sekdis Pendidikan Kabupaten Serang ini.
Reporter: Arifin S
Editor: M.G.A