Cilegon, hipotesa.id – Melalui Sarasehan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Cilegon berupaya untuk mengakomodir pegiat tradisi budaya seni islami Kota Cilegon, di Greenotel, Senin, (08/11/21).
Mahmudin selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Cilegon mengatakan, kegiatan yang dilakukan ini berdasarkan surat keputusan Walikota Cilegon tentang penetapan kebudayaan Cilegon untuk melestarikan kebudayaan asli Kota Cilegon.
“Hari ini yang kita lakukan dalam rangka implementasi dan mensosialisasikan bahwa kesenian di Kota Cilegon itu banyak. Misalnya, ada patingtung, hadroh, marawis, dzikir Mulud, nah ini yang harus kita sosialisasikan kepada generasi milenial, paling tidak mereka tahu kalau Kota Cilegon punya kesenian itu,” jelas Mahmudin saat diwawancarai oleh awak media.
Mahmudin juga menjelaskan, Disparbud sebenarnya sudah menganggarkan untuk mengadakan kegiatan pekan kebudayaan daerah di Kota Cilegon. Namun terkendala pandemi Covid-19.
“Sebenarnya kemarin sudah kita anggarkan, cuma karena masih pandemi jadi tidak mungkin kita selenggarakan, makanya kita kemas dalam bentuk sarasehan dalam ruangan yang pesertanya tidak banyak,” kata Kadis Disparbud Kota Cilegon.
Dirinya juga berharap kedepan Kota Cilegon memiliki gedung budaya dan kesenian sebagai wadah kreatifitas masyarakat Kota Cilegon.
“Saya sih malah kepengen suatu saat Cilegon mepunyai gedung kreatifitas atau gedung budaya dan kesenian, mangkanya ketika kami pindah ke gedung bekas Kejari kami buat ruang-ruang untuk komunitas, dan rencana saya rumah dinas yang bekas gedung kejari itu saya jadikan balai budaya. Cuma, di tengah sedang menggeliatnya itu, katanya Disparbudnya mau dibubarkan,” pungkasnya.