JAKARTA, hipotesa.id – Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat, Muhammad Fahri meminta agar, oknum elite partai Golkar tidak ikut campur, serta tidak bergerak terlalu jauh melakukan intervensi dalam dinamika Musyawarah Daerah (Musda) Badan Koordinasi (Badko) HMI Jabotabeka-Banten.
Fahri menyayangkan, soal adanya rumor dan isu yang berkembang, terkait dinamika Musda Badko Jabotabeka-Banten itu, dimana terdapat dinamika yang cukup serius.
“Dalam hal ini, tentu kami sangat menyayangkan, kalau pun itu ada, tentu ini akan merusak HMI. Karena kan HMI ini organisasi mahasiswa yang independen. Apalagi bila oknum-oknum yang mengintervensi itu adalah, petinggi partai Golkar. Tentu ini harus di cegah,” kata Fahri.
Selain itu, Fahri juga menjelaskan bahwa, posisi HMI dan Golkar tidak memiliki keterkaitan secara institusi. Oleh karena itu, kata Fahri, tidak ada alasan untuk Partai Golkar, ikut campur dalam Musda Badko Jabotabeka-Banten itu.
“HMI dan Golkar itu adalah dua institusi yang berbeda, tidak mempunyai garis koordinasi maupun intruksi. Artinya, tidak elok apabila ada oknum petinggi Golkar, ikut campur secara terang-terangan, dalam Musda Badko Jabotabeka-Banten ini,” jelas Fahri.
Informasi, Badko HMI Jabotabeka-Banten sebelumnya, telah usai menggelar Musda dan menetapkan Aliga Abdillah sebagai Formateure Ketua Umum Badko HMI Jabotabeka-Banten, pada 1 Desember 2021.
Ada sebanyak 5 kader HMI dari Jabotabeka-Banten, yang mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Badko HMI Jabotabeka Banten, diantaranya Fadli (HMI Cabang Jakarta Pusat-Utara), Safariansyah Zulkarnaen, (HMI Cabang Jakarta Selatan), M. Adhia Muzaki (HMI Cabang Ciputat), Aliga Abdillah (HMI Cabang Serang) dan Tiba Yudha (HMI Cabang Tangerang).
Pada saat pemilihan tersebut, sebanyak dua calon (Tiba Yudha dan Fadli Rumakefing) melimpahkan suaranya kepada Aliga Abdillah, dan hal tersebut disaksikan langsung oleh, semua Calon, diantaranya M. Adhia Muzaki dan Safariansyah Zulkarnaen, di D’Arcici Hotel, Sunter Jakarta Utara.