KH. Matin Syarkowi ditetapkan sebagai A’wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027. Penetapan tersebut termaktub dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 01/A.II.4/01/2022. Yang dibacakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH. Yahya Cholil Staquf, Rabu (12/01/2022)
Pria kelahiran Serang, 12 Februari 1967 merupakan putera keempat dari ulama kharismatik di Banten Syaikhuna KH. Syarqowi Rofiq dan Nyai Hj. Mahdiyah Rahmatullah yang merupakan pendiri Pondok Pesantren Al-Fathaniyah Tengkele, Serang Banten.
Kiai Matin merupakan sosok yang unik, humoris dan tegas. Pasalnya, ia menempuh jalur Pendidikan formal SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi ditempuhnya di Serang.
Sejak kecil, Kiai Matin dididik dilingkungan Pondok Pesantren Al-Fathaniyah Tengkele, Serang Banten. Ia mengawali pendidikannya SD Negeri Kelanggaran lulus Tahun 1980, MTs Negeri Serang Tahun 1983, MA Negeri 1 Serang Tahun 1991.
Kiai Matin, sebelum menempuh Pendidikan diperguruan tinggi beliau melanjutkan Pendidikan ke Pondok Pesantren Asshabul Maimanah Pusat Susukan, Tirtayasa Serang pimpinan Syaikhuna KH. Syanwani bin KH. Abdul Aziz. Sejak saat itu beliau melanjutkan Pendidikan Strata Satu IAIN Sunan Gunung Djati di Serang Tahun Lulus 1991.
Yang melatarbelakangi Kiai Matin aktif di NU tidak terlepas dari sanad guru, sanad orang tua yang berfaham Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. Sementara guru yang menjadi tokoh central Nahdlatul Ulama di Serang al-Maghfurullah Syaikhuna KH. Syanwani bin KH. Abdul Aziz Sampang Tirtayasa.
Kesan menarik di NU ialah soal konsistensinya terhadap dakwah Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin, tokoh-tokoh NU serta Ulamanya hidup bersahaja dan berpakaian sederhana, ulama besar yang tidak menunjukan pakaian-pakaian keagungan dan para ulama itu sangat dekat dengan masyarakat. Katanya Kiai Matin
Sejatinya, saya ini belum dilantik dan juga belum menerima SK, terlepas dari itu semua yang jelas harapan terhadap NU lebih kepada soal pengelolaan organisasi secara dinamis dan yang paling penting ialah gressroat yakni Gerakan ke bawah sampai ke tingkatan ranting mampu terkoordinasi.
Selanjutnya, NU harus mampu melakukan pembinaan lebih yaitu membangun kekuatan-kekuatan sampai ke tingkat Ranting. Artinya, walaupun demikian menjadi tugas Pengurus Cabang yang jelas koordinasi mengkapitalisasi kekuatan ini menjadi penting. Sehingga, suara NU yang Nusantara itu betul-betul terwujud sebagai kekuatan Ormas yang menusantara mewakili seluruh kekuatan yang ada di kepulauan Indonesia ini.
Kemudian, NU tidak hanya berpikir soal euphoria dengan slogan “NU Mendunia” melainkan bagaimana kekuatan yang didalam ini menjadi lebih mengerti dan memahami sebelum kita berbicara soal NU Mendunia dan hal yang paling penting untuk sekarang ini ialah kita harus mengconter paham-paham radikal, paham-paham intoleran, karena itu NU harus lebih terdepan dalam membangun visi agama dan kebangsaan.
Terakhir, saya sepakat dengan Gus Yahya bahwa NU harus netral dari claim kepentingan politik praktis tertentu biarkan kader Nahdlatul Ulama sebagai warga negara berpolitik praktis dan itu menjadi kekuatan NU yang tersebar dimana-mana, kecuali tentu partai yang tidak sevisi dengan soal kebangsaan dan keislamannya itu yang paling penting. Ujarnya Kiai Matin
Pengalaman Organisasi
Kiai Matin merupakan sosok yang humble dan aktif dalam berorganisasi. Diantaranya Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Serang Tahun 1989, Sekretaris Himpunan Mahasiswa Peradilan Agama Tahun 1990 di Banten, Ketua Forum Diskusi Tirtayasa Tahun 1991, Ketua Bagian Organisasi DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia Kabupaten Serang Tahun 1991-1994, Sekretaris DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia Kabpaten Serang Tahun 1994-1997, Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupten Serang Tahun 1995-1998, Ketua Ikatan Putera Nahdlatul Ulama Tahun 1996-2002, Ketua Bidang Pendidikan dan Kaderisasi Angkatan Pemuda Pembaharuan Indonesia (AMS) Distrik Serang Tahun 1995-1998,
Bidang Profesi, LSM dan Sosial Kemasyarakatan
Selain Itu, Kiai Matin Aktif Di Direktur Lembaga Pengkajian Pembangunan Dan Pemberdayaan Propinsi Banten (LP4B) Tahun 2002 – Sekarang, Ketua Forum Silaturrahim Pondok Pesantren (FSPP) Kecamatan Cipocok Jaya Tahun 2003, Pendiri Lsm Masyarakat Banten Bersatu (Mabbes) Tahun 2007, Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Serang Tahun 1997-2001, Sekretaris Pokja Gabungan Pembentukan Kota Serang Tahun 2006 – Sekarang, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Serang Tahun 2007-2012, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Serang Tahun 2013-2018, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Serang Tahun 2018-2023, Koordinator Team Gabungan Percepatan Deklarasi Serang Kota (Tegap Desak) Tahun 2006–Sekarang, Penggagas dan Pendiri Majelis Pesantren Salafiyah (MPS) Bale Rombeng Banten 2015 – Sekarang, Ketua Dewan Pembina Bintang Sembilan Wali 2014–Sekarang, Pembina Jaringan GUSDURian Banten 2018-Sekarang dan A’wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama 2022 – 2027.
PENGALAMAN BIDANG POLITIK
Wakil Sekretaris DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Serang Tahun 1998-2003, Ketua Partai Kejayaan Demokrasi (PEKADE) Kabupaten Serang Tahun 2003.
RIWAYAT PEKERJAAN
Direktur CV. Dewi Raksa, Komisaris Utama PT. Penta Berkah Aksara, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Fathaniyah, Ketua Panitia Pengawas (PANWAS) Pilakada Kabupaten Serang Tahun 2005, Konsultan Monitoring Dan Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah (Bos) Dinas Pendidikan Propinsi Banten Tahun 2005-Sekarang, Direktur Lembaga Pengkajian Pembangunan dan Pengembangan Provinsi Banten (LP4B).