Jakarta, hipotesa.id – Sekretaris Kohati HMI Cabang Serang Amalia Choirunnisa yang merupakan salah satu peserta Sekolah Pimpinan (SEPIM) yang di gelar oleh PB HMI periode 2021-2023 pada 10 – 17 Januari 2022 di Ciwidey Kabupaten Bandung menyoroti aksi yang digelar oleh Aliansi Ketua Umum HMI Se-Indonesia.
“Selama satu minggu full saya ikuti rangkaian sepim, sama sekali tidak pernah membahas perihal rekomendasi aksi paska kegiatan sepim ini berakhir,” ujarnya Rabu (26/01)
Sesuai dengan informasi yang diterima, telah terjadi aksi yang dilakukan oleh Aliansi Ketua Umum HMI Se-Indonesia pada senin 24 Januari 2022 di jakarta. Hal tersebut kabarnya dilaksanakan atas dasar rekomendasi Sekolah Pimpinan.
Amalia menolak jika aksi tersebut justru dikaitkan dengan pelaksanaan Sekolah Pimpinan yang digelar dengan tema “HMI dan Indonesia : Genealogi Kepemimpinan Bangsa Menuju Generasi Emas 2045”.
“Dengan tema yang sangat luarbiasa, saya sebagai peserta sebetulnya lebih dituntut untuk dapat berdaptasi dengan perkembangan zaman. Fokusnya terhadap dua hal, pertama bicara tentang digitalisasi dan yang kedua tentang kemandirian ekonomi. Jadi rencana aksi sama sekali tidak pernah dibahas didalam nya dan tidak ada,” sambung Amalia
Terakhir Amalia menyesalkan atas kejadian tersebut dan berharap kejadian tersebut tidak terulang.
“Saya tegaskan bahwa aksi tersebut tidak pernah dibahas dan sama sekali tidak ada hubungan nya dengan kegiatan sepim, sebagai peserta sepim saya tidak pernah mengetahui rencana tersebut karena tidak pernah dibahas dalam rundown acara. Saya berharap kejadian tersebut tidak terulang di kemudian hari dan apapun sikap yang diambil hendak nya melalui serangkaian diskusi yang matang serta terkonfirmasi” pungkasnya