Jakarta, hipotesa.id – Deputi Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Ricky Kurniawan Chairul mengecam keras tindakan aparat Kepolisian terhadap warga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo dalam menyikapi penolakan terhadap keberadaan pertambangan, Selasa (8/2/2022).
“Apa sudah tidak ada lagi cara-cara yang lebih humanis terhadap warga Desa Wadas tersebut? Mereka hanya mempertahankan tanah yang udah menjadi haknya, bukan teroris ataupun koruptor,” ujar Ricky.
Ricky menegaskan, Jangan setiap pembangunan mengorbankan rakyat. “Jangan korbankan rakyat kecil atas nama pembangunan. Ingat kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat!,” tegasnya.
Dilansir dari halaman CNN Indonesia, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta mengatakan ribuan aparat kepolisian menyerbu Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo hari ini, Selasa (8/1).
Staf Divisi Kampanye dan Jaringan LBH Yogyakarta, Dhanil Al Ghifary menyebut ribuan aparat masuk dengan membawa senjata lengkap.
“Ribuan aparat sudah masuk ke Wadas ada yang masuk pakai mobil, jalan kaki, bawa senjata lengkap,” kata Dhanil, Selasa (8/1).
Diketahui, warga Wadas sudah melakukan penolakan terhadap penambangan batu andesit untuk proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener sejak 2016. Penolakan tersebut kerap mendapat tekanan dari aparat kepolisian.
Pada September 2019 misalnya, LBH Yogyakarta mengatakan saat itu warga juga dikepung oleh polisi dan 11 warga sempat ditangkap. ***