Tangerang, hipotesa.id – Aliansi Mahasiswa Pemuda Tangerang (AMPT) Koordinator Wilayah Kota Tangerang, menyesalkan kebijakan pemerintah Kota Tangerang yang menghambur-hamburkan APBD untuk program yang tidak efektif pada masa pandemi. Kamis, (24/02/2022).
Salah satu program yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika pada masa pandemi yang dinilai tidak terlalu penting bahkan terkesan mubadzir adalah program RW NET.
Nurdiansyah, Koordinator Wilayah Kota Tangerang menjelaskan adanya program RW NET tidak memiliki urgensi untuk dilaksanakan di masa pandemi lantaran telah menghabiskan APBD 2021 yang tidak sedikit yaitu mencapai Rp.4.387.500.000.
“Sungguh ironis, padahal pemerintah pusat sudah memberikan bantuan kuota Kemendikbud kepada pelajar dan banyak perusahaan mengganti kuota internet untuk pekerja yang berkerja dari rumah. Jadi, enggak ada gunanya program ini dilaksanakan,” tegasnya.
Hal tersebut menjadi concern yang perlu disikapi karena menyangkut hajat masyarakat Kota Tangerang, apalagi banyak yang belum mengetahui dan merasakan dampak dari program RW NET.
“Berdasarkan Surat Keputusan bersama 4 Menteri tentang pembelajaran di masa pandemi Covid-19, semua satuan pendidikan di daerah yang berstatus PPKM Level 1, 2, dan 3 wajib melakukan pembelajaran tatap muka terbatas,” ujar Nurdiansyah.
Dirinya menegaskan untuk tetap menolak program RW NET lantaran dinilai tidak teralu dibutuhkan oleh masyarakat Kota Tangerang.
“kami Aliansi Mahasiswa Pemuda Tangerang menolak dengan tegas program RW NET dan agar pemerintah mengalihkan anggaran APBD 2021 dan 2022 untuk kepentingan pemulihan ekonomi masyarakat Kota Tangerang yang terdampak,” pungkasnya.