Serang, hipotesa.id – Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke 71 tahun, Pemkot Serang menekankan agar peran Bidan dalam menangani kesehatan khususnya menekan angka kematian ibu dan bayi serta penurunan stunting di Kota Serang agar dioptimalkan.
Walikota Serang, Syafrudin mengatakan, Peran IBI memang sesuai dengan tupoksinya yakni, untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, stanting, dan gizi buruk sehingga ini merupakan bagian terpenting dalam menangani kesehatan masyarakat.
“Angka kematian ibu dan bayi di kota Serang pada 2021 sebanyak 13 orang, alhamdulillah pada tahun ini mengalami penurunan cuman ada 4 orang,” katanya.
Sementara itu, Ketua IBI kota Serang, Hj. Ucu Zakiah mengatakan, IBI kota Serang telah berkomitmen untuk menekan angka kematian ibu dan anak serta penurunan angka stanting. Di kota Serang untuk angka stunting dan kematian ibu dan anak masih terbilang tinggi.
“Pada tahun 2021 kematian ibu dan anak itu ada 13 orang, untuk 2022 ada 4 Mudah-mudahan tidak bertambah,” harapnya.
Ucu menjelaskan, penyebab kematian ibu dan anak dipengaruhi terjadinya pendarahan, keracunan kehamilan, infeksi nifas, dan yang paling sering terjadi keracunan kehamilan serta pendarahan.
“Faktor lainnya itu penanganannya yang terlambat, terlalu dekat melahirkan spase waktunya, terlalu banyak anak, terlalu dekat jarak kehamilan,” paparnya.
Kedepan, lanjut Ucu, IBI Cabang Kota Serang akan bekerjasama lintas sektoral dengan kelurahan dan kecamatan untuk menekan angka kematian ibu dan anak serta penurunan angka stanting dengan cara memberikan edukasi dan pelayanan optimal untuk masyarakat.
“Ya, kedepan kita akan perkuat dalam lintas sektoral melalui pemberdayaan pengurus IBI di tingkat ranting,” pungkasnya.