Komunikasi adalah suatu proses keterlibatan antara dua belah pihak, kelompok,organisasi ataupun masyarakat yang saling berkaitan untuk menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungannya dan menerima sebuah informasi yang relefan dan jelas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat di pahami.
Komunikasi dalam pendidikan ialah proses terlibatnya antara dua belah pihak yang saling menguntungkan demi tercapainya tujuan pendidikan. Keterlibatan orang tua terhadap sekolah tidak serta merta wali murid secara otomatis dapat terlibat, oleh karena itu pihak sekolah harus mengambil langkah atau inisiatif. Sebagai guru yang baik, guru harus memiliki keterampilan personal (interpersonal skill).
Kecerdasan interpersonal (interpersonal skill) atau bisa juga dikatakan sebagai kecerdasan sosial, diartikan sebagai kemampuan dan ketrampilan seseorang dalam menciptakan relasi, membangun relasi dan mempertahankan relasi sosialnya, sehingga kedua belah pihak berada dalam situasi menang-menang atau saling menguntungkan. Komunikasi guru dan wali murid sebetulnya sangat mudah untuk di bangun, walaupun dimasa pandemi covid-19 komunikasi dapat terjalin dengan berbagai akses teknologi yang canggih di era sekarang. Seperti melalui whatsapp grup, SMS, telfon seluler, intagram, facebook dan lain-lain.
Berikut ada beberapa upaya awal yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah/guru untuk mengembangakan program keterlibatan orangtua untuk menciptakan komunikasi yang baik dengan wali murid :
1. Sekolah menciptakan iklim yang nyaman
Sekolah dapat menunjukkan jika mereka selalu terbuka dan membantu orangtua menemukan cara yang nyaman untuk terlibat pada program pembelajaran anak. Jika orangtua hanya dilibatkan dalam program sekolah secara umum, mereka tidak akan menyadari pentingnya peran mereka pada hasil belajar anak. Untuk menciptakan lomunikasi awal yang nyaman
2. Proaktif melakukan pendekatan ke orangtua, melihat kekuatan dari sebuah keluarga, dan merencanakan keterlibatan orangtua
Pihak sekolah harus secara aktif melakukan pendekatan kepada orangtua agar mereka dapat terlibat di sekolah. Ada tiga alasan mengapa hal ini harus dilakukan. Pertama, tidak semua orangtua merasa nyaman mendekati guru untuk mengajukan pertanyaan atau menawarkan bantuan. Kedua, pekerjaan dengan jadwal yang padat akan menjauhkan orangtua dari kesempatan untuk melakukan pendekatan pada guru. Terakhir adalah pendekatan proaktif untuk melibatkan orangtua sesuai dalam standar profesional. Guru harus mengeri dan memahami kondisi keluarga murid. Untuk dapat terjalin komunikasi yang baik, benar dan tidak mengganggu atau pun membuat ketidaknyamanan dalam komunikasi, guru hendaknya melihat dan menyesuaikan sebelum memulai komunikasi dengan orang tua.