Banten, hipotesa.id – Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) menjadi inovasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Penyuluh Keluarga Berencana BKKBN Provinsi Banten Dwi Nurwahyuni mengatakan, aplikasi Elsimil diperuntukkan bagi calon pengantin dan kader pendamping untuk melakukan screening sebelum menikah.
“Calon pengantin nanti mendaftarkan diri di aplikasi Elsimil minimal tiga bulan sebelum menikah” Kata Dwi usai Orientasi Tim Pendamping di Aula Kecamatan Citangkil. Jum’at, (17/06/2022).
Tujuannya, agar calon pengantin ketika memasukkan data dan ternyata hasil screeningnya masih beresiko masih ada waktu untuk memperbaiki kondisinya sebelum menikah.
Lalu, kader pendamping untuk membantu calon pengantin ketika memiliki permasalahan.
“Ketika calon pengantin ada masalah seperti segi umur, segi kesehatan darah HB nya rendah, suplemen tambah darah kader ini yang melakukan pendampingan dan menginformasikannya,” tambahnya.
Mengingat, berdasarkan hasil survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, Provinsi Banten menempati posisi kelima terbanyak balita stunting.
Maka sebagai pencegahan stunting di 2022 lebih menekankan pada calon pengantin melalui aplikasi Elsimil.
“Tahun ini kita fokus ke calon pengantin karena memang kondisi remaja kita masih banyak yang anemia yang nantinya bisa berdampak ketika dia menikah hamil bisa beresiko melahirkan stunting,” jelasnya.
Lanjut Dwi, aplikasi Elsimil ini nantinya juga menjadi syarat wajib pendaftaran ke Kantor Urusan Agama (KUA) untuk calon pengantin melakukan pernikahan.
“Nanti sebelum ke KUA, dia harus mempersiapkan sertifikat Elsimil, ketika nanti sudah mau ke KUA, KUA akan menanyakan mana sertifikat Elsimilnya,” pungkas Dwi. (nipen)