Serang, hipotesa.id – Masa yang mengatasnamakan pengemudi ojek online (Ojol) melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), curug Kota Serang pada Senin, 12 September 2022.
Berdasarkan pantauan di lapangan, berbondong-bondong datang dari arah Jalan Pal Lima pada pukul 11.30 WIB dengan menggunakan kendaraan baik roda dua dan roda empat.
Setibanya di depan pintu gerbang KP3B massa aksi langsung berkumpul dan melakukan orasi dengan menggunakan Mobil Komando (Makom).
Dalam aksinya ini, mereka menuntut dan menolak kenaikan harga BBM yang dinilai sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat.
Salah satu perwakilan ojol yang berorasi pun mengatakan secara tegas bahwa mereka menolak kenaikan harga BBM.
“Cabut dan batalkan kenaikan harga BBM” kata salah satu ojol dalam orasinya.
Tidak hanya itu, dalam aksi ini, mereka juga menuntut kepada pemerintah untuk bisa mencabut izin aplikator yang dinilai tidak mematuhi regulasi.
Selain itu, mereka juga meminta pemerintah menghentikan persaingan usaha yang tidak sehat.
Tidak hanya itu, para ojol ini juga turut menyampaikan penolakan terhadap aturan mengenai aturan tarif atas dan bawah. Termasuk potongan driver dari 20 persen menjadi 5 hingga 10 persen.
Perwakilan massa lain, Triono, mengatakan hari ini mereka mogok beroperasi dan meminta pemerintah membatalkan kenaikan BBM.
“Tolak kenaikan BBM, cabut dan batalkan karena bagi driver online kenaikan BBM sangat memberatkan dan tidak manusiawi,” katanya.
Para ojol ini juga meminta kepada Pemerintah Provinsi Banten untuk bisa menciptakan payung hukum bagi para driver online. Khususnya yang berpihak pada kesejahteraan mereka.
“Revisi perjanjian kemitraan dan bentuk badan pengawasannya, naikkan pendapatan driver online dan turunkan potongan komisi orderan dari 20 persen menjadi 5 sampai 10 persen,” katanya.
Diketahui, bahwa saati ini BBM jenis Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sementara Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter. ***