1. PERAN MAHASISWA DALAM MASYARAKAT
Menjadi mahasiswa harus memiliki peran yang mulia.Mahasiswa bukan hanya berangkat ke kampus,kuliah dan pulang ke kos.Akan tetapi peran mahasiswa lebih dari itu. Kamu di sini bisa belajar tentang peran mahasiswa .Peran ini bukan saja ber efek pada lingkungan ,namun juga memiliki dampak begitu besar bagi kemajuan bangsa negara. Berikut ini peran mahasiswa yang begitu penting itu.
Agent Of Change
Peran mahasiswa dalam masyarakat di kenal sebagai agent of change (agen perubahan ). Mahasiswa merupakan penggerak perubahan ke arah yg lebih baik.Melalui pengetahuan, ide, dan keterampilan yang di milikinya.
Control Social
Mahasiswa di kenal juga memiliki peran sebagai control social. Mahasiswa harus menjadi pengontrol kehidupan sosial pada masyarakat.Ketika ada kejadian yang tidak sesuai dengan cita cita bangsa dan nilai luhur bangsa , maka mahasiswa harus memberikan saran,kritik atau solusi.Kita sebagai mahasiswa sudah seharusnya memiliki rasa kepedulian terhadap masyarakat,karena kita adalah bagian dari mereka.
Iron Stock
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa di harapkan memiliki kemampuan, keterampilan, dan akhlak yang mulia untuk menjadi calon pemimpin. Mahasiswa berperan sebagai iron stock berarti mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa depan yang akan menggantikan generasi yang telah ada,sehingga tidak cukup hanya memupuk ilmu spesifik saja.
2. PERAN YANG BERPATOKAN KEPADA 4 PILAR ASWAJA
Kita sebagai mahasiswa juga harus mempunyai aqidah yang sangat kuat supaya kita tidak terpengaruh oleh aliran aliran sesat yang mengakibatkan jauh kepada ajaran rasulullah saw.
Rasulullah SAW bersabda :
وإنَّ هذهِ المِلَّةَ ستَفترِقُ على ثلاثٍ وسبعين : ثِنتانِ وسبعونَ في النَّارِ ، وواحدةٌ في الجنَّةِ ، وهيَ الجماعةُ رواه أبو داود.
Dan, umat ini (Islam) pun akan terpecah belah menjadi 73 golongan 72 golongan di Neraka, sedangkan satu golongan di Surga, yaitu al-Jama’ah . (HR Abu Daud)
ASWAJA memiliki 4 pilar yang harus menjadi pola pikir utama :
1. Tawassuth
Pola pikir Tawassuth (moderat) Ialah bentuk pola pikir atau sikap yang berada di pertengahan (tidak terlalu ke kanan dan ke kiri ) Hubungan perbuatan manusia dan kehendak tuhan bisa di jelaskan dengan teori Kasab. Yakni semua perbuatan manusia itu bersamaan dengan kehendak tuhan.Oleh karena itu,manusia bertanggung jawab atas apa yang telah di lakukannya.
2. Tasamuh
Pola pikir ini yaitu Tasamuh (toleransi) Tasamuh adalah adalah sikap menghormati orang lain untuk melaksanakan hak-haknya. Tasamuh mengarah kepada sikap toleransi dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat-istiadat, budaya, bahasa, serta agama.
3. Tawazun
Pola pikir Tawazun yaitu sikap yang dapat menyeimbangkan diri seseorang pada saat memilih sesuatu sesuai kebutuhan, tanpa condong atau berat sebelah terhadap suatu hal tersebut. Dalam sikap tawazun ini, pada Islam Nusantara memiliki 3 potensi, yakni al-jasad, ar-ruh, dan akal. Beberapa penjelasan dari ke 3 potensi tersebut.
4. Amr Ma’ruf Nahi Munkar
Pola pikir Amar ma’ruf nahi munkar dapat ditunjukkan dengan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Ma’ruf meliputi seluruh perbuatan baik, sedangkan munkar mencakup seluruh perbuatan buruk. Ma’ruf adalah perbuatan yang diperintahkan oleh syariat dan bisa diterima oleh akal sehat. Ma’ruf semacam kebiasaan-kebiasaan yang sudah dipandang pantas, baik secara agama maupun susila.Munkar adalah perbuatan yang dilarang oleh syariat dan dianggap buruk oleh akal sehat.
3. MANUSIA ITU SEBAGAI MAKHLUK SOCIAL DAN KHALIFAH DI BUMI
Manusia adalah makhluk yang selalu melakukan interaksi dengan manusia lainnya.Seseorang tidak dapat mencapai apa yang dia inginkan tanpa bantuan dari manusia yang lain. Manusia juga merupakan khalifah di bumi (pemimpin di bumi),sebagaimana tercatat dalam surah al baqarah ayat 30
وَإِذ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُون
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”
Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
4. MEMANUSIAKAN MANUSIA
Memanusiakan manusia berpegang kepada nilai-nilai keadilan, kesetaraan dan nilai persaudaraan. Hak atas pelayanan, kesejahteraan, berpendapat dan beraktivitas menjadi salah satu cara memanusiakan manusia. Seorang yang dianggap gila sekali pun tidak hilang haknya sebagai manusia.
Selama kepintaran, keterdidikan, kesuksesan, kekayaan dan semua kelebihan dimiliki hanya untuk kepentingan dan kepuasan diri sendiri berarti belum menjadi manusia seutuhnya. Pendidikan hanya menjadi sarana bagi manusia misalnya hanya untuk menghasilkan uang, mencari keuntungan dan kenyamanan.
Hal-hal inilah yang menjadi tugas manusia dalam melaksanakan tugas kemanusiaannya sebagai manusia khususnya dalam memanusiakan manusia dalam dunia pendidikan.
Sumber :
1. Al fikroh An Nahdliyyah hal 207,Karya KH. Imaduddin Utsman S.Ag M.A
2. Tafsir Rawai’u al-Bayan fi Tafsir Ayat al-Ahkam min al-Qur’an,Karya Syekh Muhammad Ali As-Shabumi