Serang, hipotesa.id –ASN Sekretariat DPRD Provinsi Banten Dwi Nofriadi Atmawijaya mengakui telah memukul aktivis Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) pada saat aksi unjuk rasa di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Provinsi Banten di Gedung DPRD Banten, Selasa 4 Oktober 2022.
Pengakuan dan permintaan maaf dilakukan Dwi Nofriadi Atmawijaya di Asrama Kumala Perwakilan Serang, Jum’at 7 Oktober 2022. Dwi hadir didampingi salah satu Pejabat Sekretariat DPRD Kota Serang Subhan.
Kemudian, kedatangannya disambut Korban pemukulan Dinda Yani Rukmana, Ketua Koordinator Kumala, Ketua Badan Penasehat (BPK) Kumala Dindin Haryono dan beberapa alumni Kumala.
Sebelumnya, rencana pertemuan yang dilakukan kedua belah sempat gagal karena pihak Kumala enggan mendatangi undangan pihak Sekretariat DPRD Banten untuk mengklarifikasi atas kejadian pemukulan yang tersebar di media sosial.
“Saya pribadi minta maaf, spontan. Itu (pemukulan terhadap Dinda Yani Rukmana Aktivis Kumala-red) naluri saya sebagai pekerja,” ujarnya di tengah pertemuan.
“Inisiatif baik secara pribadi dan lembaga. Dan sudah disaksikan oleh media, bahwa terjadinya islah. Saya secara pribadi dan lembaga,” tambah Dwi.
Kata dia, kedatangannya bertujuan untuk meluruskan agar kondusif. Karena Banten yang kondusif perlu dijaga. Ia menilai, pemberitaan kurang baik pasca kejadian kurang baik.
“Mungkin saja banyak pihak yang mengambil keuntungan dan provokasi. Saya harap dengan kebersamaan ini. Hasil pertemuan hari ini tidak ada lagi yang mengambil keuntungan dari kejadian persoalan ini,” katanya.
“Saya mohon maaf atas apa yang terjadi selama ini. Bisa diterima juga menjadi keluarga besar di Kumala, mudah-mudahan ke depan bisa bersinergi baik secara pribadi maupun kelembagaan,” imbuh Ketua KNPI Banten Poros Baru,
Korban pemukulan, Dinda Yani Rukmana mengaku dirinya secara pribadi memaafkan atas tindakan pemukulan saat kekisruhan yang terjadi di sidang paripurna istimewa HUT Banten ke-22 yang dilakukan ASN dengan nama Dwi Nopriandi Atmawijaya kepada dirinya.
“Saya selaku korban pemukulan yang di lakukan oleh inisial DN secara pribadi memaafkan atas tindakan tersebut berdasarkan asas kemanusiaan yang saya miliki,” katanya.
Sekretaris Koordinator Kumala Misbahudin mengatakan, pihaknya bisa memaafkan atas tindakan pemukulan yang dilakukan oleh Dwi Nopriandi Atmawijaya. “Secara keorganisasian atau pun kelembagaan, kami dari pengurus Kumala Koordinator sudah bisa memaafkan,” katanya.
Atas kejadian tersebut, kata Misbah, tak menyurutkan sikap kritis Kumala dalam mengawal kebijakan yang dilakukan Pemprov Banten sebagaimana yang dicita-citakan para pendiri Provinsi Banten dan masyarakat Banten.
“Kami merasa belum puas apa yang sudah kita kaji terkait evaluasi HUT Banten ke-22 belum tersampaikan dan belum sepenuhnya mereka dengar oleh pemangku kebijakan di Provinsi Banten,” katanya. ***