Masa kanak-kanak adalah masa emas yang tidak akan terulang kembali dan masa berkembangnya perkembangan-perkembangan secara cepat dan pesat pada anak usia dini. Masa kanak-kanak atau masa anak usia dini menurut pasal 28 UU Sisdiknas NO.20/2003 ayat 1, rentang umur anak usia dini sendiri adalah 0-6 tahun.
Masa anak-anak merupakan masa kencana perkembangan atau masa yang sangat membutuhkan perhatian lebih dalam tumbuh kembangnya yang kelak akan menjadi modal perkembangan di masa depan. Ada enam macam perkembangan bagi anak usia dini yaitu perkembangan nilai agama dan moral, perkembangan social emotional, perkembangan motorik kasar dan halus, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, dan perkembangan seni.
Sehingga, dalam masa kanak-kanak ini tidak berlebihan kita sebut usia emas untuk semua pekembangan yang dimiliki anak. Dalam perkembangannya membutuhkan usaha maksimal dan stimulasi-stimulasi yang tepat untuk mengarahkan perkembangan ke arah yang lebih baik sehingga membutuhkan banyak peran dari berbagai arah.
Dalam usia emas ini, peran guru dan orang tua sangatlah penting dalam meningkatkan semua perkembangan yang ada pada anak, karena apabila tidak dikembangkan dengan baik dan benar akan menyebabkan penyimpangan terhadap tumbuh kembang anak dan akan sulit untuk diperbaiki di masa yang akan datang.
Memasak dan Perkembangan Motorik Halus
Ada beberapa kegiatan dalam rumah tangga yang dapat menstimulasi perkembangan motorik halus pada anak usia dini salah satunya yaitu pada kegiatan memasak. Sebagaimana kata Sujiono, Motorik halus itu sendiri yaitu kemampuan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat.
Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga namaun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat dan tepat. Kemampuan motorik halus yang dimiliki tiap anak berbeda, baik dalam kekuatan maupun ketepatan. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulasi yang didapatkannya.
Guru dan orang tua disarankan untuk menciptakan kegiatan dalam menstimulasi motorik halus dengan menyenangkan yaitu dengan kegiatan memasak.
Memasak, kata Rahayu, adalah kegiatan sederhana yang menuntut hampir seluruh kemampuan otak untuk menyelesaikannya dimulai dari kecerdasan logis dan linguistik. kegiatan memasak juga dapat mengasah keterampilan motorik halus. Dengan kegiatan memasak, selain perkembangan motorik dan kognitif, anak-anak juga mendapatkan pengalaman yang baru dan menyenangkan.
Kegiatan dalam menstimulasi motorik halus tidak hanya dilakukan dengan meronce, melipat, atau menempel saja. Dengan kegiatan memasak yang menyenangkan ini ada beberapa kegiatan-kegiatan yang memang melatih atau menstimulasi perkembangan morotik halus seperti menuang kering atau basah, mengaduk, menyaring, menyendok kering atau basah, memotong, menghias, atau membentuk sesuai kreativitas, membuka dan menutup, memarut.
Banyak manfaat pada kegiatan memasak ini khususnya untuk perkembangan motorik halus apada anak akan tetapi dengan kegiatan memasak ini guru atau orang tua harus memperhatikan keselamatan bagi anak seperti pisau untuk memotong yang digunakan khusus untuk anak.
Terakhir, perkembangan masa anak adalah penyumbang terbesar untuk perkembangan di masa depan. Sebab itu, Ayah, Bunda, dan Ibu Guru harus terus bergandeng tangan untuk menciptakan kegiatan yang menyenangkan dan mengesankan bagi anak-anak di rumah maupun di sekolah.
Ditulis oleh Bela Anggreini Wahyu (PG TK Cendekia Islamic School)