Cilegon, hipotesa.id – Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Cilegon menggelar buka bersama dan ngeriung kebangsaan di sekretariat PA GMNI Cilegon, Minggu (16/4/2023) malam.
Ketua Pelaksana Kegiatan Syaihul Ihsan mengatakan, Kegiatan ini mengusung tema Kalaboratif Ramadan Alumni Solid, hal itu berarti Alumni dan Kader GMNI harus menjadi patner untuk menumbuh kembangkan satu sama lain dan kegiatan ini juga menyemai kembali peran intelektual mahasiswa GMNI ditengah-tengah masyarakat.
“Peran intelektual bagi GMNI sejatinya adalah memberi kritik konstruktif transformatif tanpa kehilangan watak progesif revolusionernya di ruang sosial dalam memperjuangkan praktik
hidup rakyat Indonesia yang berdasarkan Trisakti Bung Karno,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Syaihul kritik adalah mekanisme efektif untuk menjalankan kontrol. Sasarannya bisa kekuasaan, bisa pula rakyat sendiri. Kritik bernilai positif untuk mendorong sesuatu yang terjadi di dalam masyarakat untuk kembali ke kriteria yang dipandang ideal dan wajar.
Intelektual, kata Syaihul memang senantiasa akan bergulat dengan suprastruktur, yakni kekuasaan, modal, dan kebudayaan seperti yang tampak dalam wacana-wacana yang dikemukakan.
“Melalui silaturahmi ini GMNI di Cilegon harus berperan pada isu-isu masyarakat serta mengajak kader GMNI Cilegon untuk menjaga marwah kritis, idelais, ekologi, demokratik dan berintegritas di tengah arus globalisasi di Kota ini,” tukasnya.
Sementara sekretaris PA GMNI Cilegon. Fajrin mengatakan, Ngeriyng kebangsaan ini juga bicara tentang potensi dan dampak Kota Cilegon sebagai Kota Industri, tentu lanjut Dia percekcokan peluang tenaga kerja, peluang usaha menjadi wacana dan isu yang terus terjadi di Kota ini.
“Disitulah peran GMNI yang menbidani kaum intelektual untuk menjadi antitesa dari segala hiruk pikuk permasalahan di Kota ini untuk berkontribusi memberikan saran dan solusi konstruktif di tengah isu investasi dan kesejahteraan masyarakat Kota Cilegon, apakah berbanding lurus atau tidak,” terangnya.
Fajrin juga mengajak para kader GMNI Cilegon untuk solid dan membangun narasi untuk memperkuat persatuan dan membangun dan menjaga nilai-nilai Pancasila.
“Jika kita GMNI di Kota Cilegon solid dan menjadi organisasi yang terus berkembang melalui watak Pancasilais, tentu kader harus bisa mengisi ruang-ruang kosong semaksimal mungkin,” jelasnya.