Serang – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Federasi Olahraga Mahasiswa (Formasi) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten menggelar mimbar bebas di Jalan Jendral Soedirman Nomor 30, Ciceri, Kota Serang, pada Senin, (20/5/2024).
Dalam kesempatan tersebut belasan mahasiswa ini menyoroti kondisi Stadion Banten Internasional Stadium (BIS) yang berlokasi di Jalan Raya Serang-Pandeglang, Kelurahan Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang. Mereka menilai, kondisi BIS kini nampak terkesan seperti tidak terawat.
Sebab, sejak diresmikan dua tahun lalu, stadion yang dibangun di atas lahan seluas 60 hektar dengan menghabiskan anggaran Rp874,3 miliar itu tidak pernah digunakan untuk event pertandingan resmi.
“Padahal stadion yang berkapasitas 30 ribu penonton itu dibangun dengan biaya hampir Rp 1 triliun,” ujar Ketum UKM Formasi UIN SMH Banten Didi Kurniawan kepada wartawan.
“Pasca diresmikan, tidak ada aktivitas keolahragaan. Padahal, pembangunan tersebut didasari untuk kepentingan keolahragaan masyarakat,” tambahnya.
Ia menyayangkan, stadion yang jaraknya tak jauh dari Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) itu belum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Dengan biaya yang cukup besar, tentu Pemprov Banten terkesan melakukan penghamburan anggaran. UKM Formasi menyayangkan apabila stadion tersebut bernasib sama dan menjadi daftar stadion terbengkalai di Indonesia,” katanya.
UKM Formasi UIN SMH Banten meminta agar Pemprov Banten segera mengembalikan fungsi BIS, seperti rencana awal pembangunannya. Mereka juga mengharapkan agar dibuka akses jalan baru menuju BIS. Selain itu, mereka juga meminta agar stadion BIS dapat digunakan untuk event Liga 1, 2 maupun 3. ***