Cilegon, hipotesa.id – Pelantikan 40 anggota DPRD Kota Cilegon periode 2024-2029 yang berlangsung pada Rabu (4/9) di Gedung DPRD Kota Cilegon diwarnai aksi unjuk rasa oleh Forum Mahasiswa Cilegon. Di tengah kericuhan dan desakan massa yang ingin bertemu dengan para anggota dewan, Ari Muhammad, anggota DPRD dari Fraksi PKB yang baru saja dilantik, tampil berani dengan langsung menemui massa aksi.
Mahasiswa yang menggelar aksi sejak pagi hari ini menuntut agar anggota DPRD yang baru dilantik menandatangani pakta integritas yang mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau partai. Namun, keinginan mereka untuk masuk ke gedung DPRD ditolak oleh pihak keamanan, menyebabkan situasi menjadi panas. Para mahasiswa sempat terlibat saling dorong dengan polisi, dan beberapa botol air mineral dilemparkan ke arah aparat yang berjaga.
Meski situasi sempat memanas, suasana mulai terkendali ketika Ari Muhammad, bersama Ketua DPRD Rizki Khairul Ikhwan dan Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon sebagai pimpinan sementara, turun langsung menemui massa aksi. Kehadiran ketiga pimpinan DPRD ini menunjukkan keseriusan mereka dalam mendengarkan dan menanggapi aspirasi mahasiswa yang tergabung dalam aksi tersebut.
“Saya datang ke sini bersama pimpinan sementara DPRD lainnya untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi aspirasi teman-teman mahasiswa. Kita semua ingin Kota Cilegon yang lebih baik, dan itu adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar Ari kepada para mahasiswa.
Kordinator Aksi, Ali Misri dalam aksi tersebut bersama mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan penting, di antaranya:
– Memperbaiki fungsi DPRD Kota Cilegon yang dinilai tumpul dalam menjalankan mandat.
– Berkomitmen untuk tidak melakukan politisasi dan monopoli yang merugikan masyarakat.
– Menjamin keterlibatan mahasiswa dan masyarakat dalam proses pembuatan keputusan, termasuk dalam penyusunan Peraturan Daerah (Perda).
– Mencegah praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) dan berkomitmen pada transparansi publik.
Ari Muhammad menegaskan akan membawa aspirasi mahasiswa ke dalam agenda DPRD dan memastikan bahwa suara rakyat tetap menjadi prioritas utama. “Kami, sebagai anggota DPRD, memiliki kewajiban untuk mengutamakan kepentingan masyarakat. Saya berkomitmen untuk memastikan bahwa suara rakyat tidak hanya didengar, tapi juga diwujudkan dalam kebijakan,” tegas Ari.
Di tengah aksi yang sempat diwarnai pembakaran ban dan gesekan antara massa dengan aparat, keberanian Ari Muhammad bersama pimpinan sementara DPRD Kota Cilegon untuk hadir dan berdialog langsung menjadi sorotan. Tindakan ini tidak hanya meredakan ketegangan, tapi juga memberikan secercah harapan bahwa para wakil rakyat yang baru dilantik akan lebih mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Pelantikan ini menjadi langkah awal bagi Ari Muhammad dan rekan-rekan anggota dewan lainnya untuk membuktikan komitmen mereka dalam mengabdi kepada masyarakat Kota Cilegon. Dengan semangat kolaboratif dan keterbukaan, Ari Muhammad bertekad menjadikan DPRD sebagai garda terdepan dalam menyuarakan dan memperjuangkan kepentingan rakyat.