Cilegon, hipotesa.id – Langit pagi Cilegon tampak cerah saat 40 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon resmi dilantik. Di antara wajah-wajah yang sumringah, Ari Muhamad Nurhayat tampak berdiri tegak, dengan sorot mata yang mencerminkan tekad dan harapan. Setelah perjalanan panjang sebagai seorang aktivis dan politisi, Ari kini sah dilantik sebagai anggota DPRD Kota Cilegon untuk periode 2024-2029, mewakili Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pelantikan yang digelar di ruang paripurna DPRD Kota Cilegon ini menjadi momen bersejarah bagi Ari. Sebagai satu-satunya wakil PKB yang berhasil lolos ke DPRD dari 40 caleg terpilih, Ari membawa beban sekaligus harapan besar dari konstituennya. “Alhamdulillah, akhirnya dilantik. Ini adalah amanah yang harus saya jaga dan perjuangkan,” ucap Ari usai prosesi pelantikan yang dihadiri keluarga, kolega, dan pendukung setianya.
Dari Aktivis hingga Legislator
Ari mengawali karier politiknya dengan dasar yang kuat sebagai aktivis mahasiswa di Universitas Tirtayasa (Untirta). Kiprahnya di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan keterlibatannya di Majelis Daerah KAHMI Kota Cilegon, DPD KNPI Kota Cilegon membentuk dirinya menjadi sosok yang peka terhadap isu-isu sosial dan politik. “Saya datang dari lingkungan aktivis yang selalu kritis terhadap kebijakan. Itu yang ingin saya bawa ke parlemen, bahwa suara rakyat tidak boleh lagi diabaikan,” ungkapnya.
Bagi Ari, menjadi legislator bukan hanya soal meraih kursi kekuasaan, melainkan soal menyuarakan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Tantangan besar yang ada di depan mata—mulai dari pengangguran, nasib buruh, hingga keterpinggiran nelayan—menjadi fokus utama yang akan diperjuangkannya. Ari melihat bahwa Cilegon sebagai kota industri seharusnya bisa lebih memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal, terutama dalam hal lapangan pekerjaan.
Perjuangan untuk Buruh dan Nelayan
Sejak masa kampanye, Ari selalu menekankan pentingnya memperjuangkan hak buruh dan nelayan di Cilegon. Ia melihat bagaimana perkembangan pesat industri di kota ini tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan warganya. “Buruh dan nelayan adalah tulang punggung ekonomi kita, tapi sering kali mereka tidak mendapatkan perhatian yang layak. Ini yang ingin saya ubah,” tegas Ari.
Ari berencana untuk mendorong kebijakan yang lebih proaktif dalam meningkatkan kesejahteraan buruh dan nelayan, termasuk memastikan bahwa regulasi tata ruang tidak mengesampingkan hak-hak mereka. Ia juga menyoroti pentingnya kerjasama antara legislatif dan eksekutif untuk menciptakan peluang kerja yang lebih luas bagi warga lokal, khususnya dengan memaksimalkan potensi industri yang ada di Cilegon.
Mengajak Masyarakat Terlibat Aktif
Usai pelantikan, Ari langsung mengajak seluruh masyarakat Cilegon untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan kota. Baginya, keberhasilan seorang legislator tidak bisa lepas dari dukungan dan kritik konstruktif dari rakyatnya. “Saya tidak bisa bekerja sendiri. Keterlibatan masyarakat sangat penting, mulai dari mengawasi kebijakan hingga memberikan masukan yang membangun. DPRD ini adalah rumah kita bersama,” ucapnya penuh semangat.
Ari menegaskan bahwa ia akan terus membuka ruang komunikasi dengan berbagai elemen masyarakat, baik itu buruh, nelayan, pemuda, hingga komunitas-komunitas lokal lainnya. Ia percaya, dengan kolaborasi dan sinergi yang baik, aspirasi masyarakat bisa lebih terwujud dalam bentuk kebijakan yang nyata.
Langkah Pertama Menuju Perubahan
Prosesi pelantikan mungkin telah selesai, namun perjalanan Ari baru saja dimulai. Dengan penuh keyakinan, ia siap menghadapi tantangan sebagai anggota DPRD dan membawa suara rakyat Cilegon ke tingkat yang lebih tinggi. “Ini bukan soal saya, ini soal kita semua. Apa yang kita perjuangkan hari ini akan menjadi warisan bagi generasi mendatang,” pungkas Ari.
Bagi masyarakat Cilegon, pelantikan ini bukan sekadar formalitas, tetapi titik awal dari harapan baru. Ari Muhamad Nurhayat kini resmi menjadi jembatan antara rakyat dan pemerintah, mengemban tugas untuk memastikan bahwa suara masyarakat tidak hanya terdengar, tetapi juga diwujudkan.